Langsung ke konten utama

Review Skripsi


Analisis Sistem Drainase Kota Semarang Berbasis Sistem Informasi Geografi dalam Membantu Pengambilan Keputusan bagi Penanganan Banjir

Oleh :
Th. Dwiati Wismarini dan Dewi Handayani Untari Ningsih
Fakultas Teknologi Informasi, Universitas STikubank Semarang.

Sistem Drainase Perkotaan merupakan salah satu komponen prasarana perkotaan yang sangat erat kaitannya dengan penataan ruang. Bencana banjir yang sering melanda sebagian besar wilayah dan kota di Indonesia disebabkan oleh kesemrawutan penataan ruang. Analisa ini bisa dilakukan dengan memanfaatkan teknologi Sistem Informasi Geografi dan ketersediaan data dijital untuk kawasan regional atau skala global yang dihasilkan dari scanning peta wilayah, foto udara atau citra yang dihasilkan dari satelit, profil saluran drainase dan bangunan-bangunan drainase yang diperlukan sebelum perencanaan fasilitas drainase. Analisa pada System Drainase untuk mengetahui daerah yang tergenang dan pengaruhnya pada tataguna lahan, sarana dan prasarana serta pada pemukiman penduduk.Dengan memanfaatkan prototipe sistem drainase perkotaan yang berkelanjutan dengan alat bantu Sistem Informasi Geografi secara optimal akan mempercepat pengambilan keputusan dalam upaya penanggulangan banjir yang terprogram dan terencana .

Penataan Drainase dan Pengendalian Banjir
Usaha penataan system drainase dan penanggulangan banjir kota Semarang telah menjadi perhatian sejak jaman pemerintahan Kolonial. Hal ini terlihat dengan dibangunnya dua Banjir Kanal pada awal abad 20, yaitu Banjir Kanal Barat dan Banji Kanal Timur. Banjir Kanal Barat merupakan terusan dari Kali Garang yang bersumber dari Gunung Ungaran dengan dua anak sungai yaitu Kali Kripik dan Kali Kreo. Sedang Bajir Kanal Timur mengalirkan air dari daerah pebukitan di selatan kota Semarang ke Laut Jawa.

Penataan dan Pengendalian Sistem drainase
Banjir di kota Semarang bersumber pada peningkatan debit banjir dari daerah tangkapan airny adan pengaruh fluktuasi muka air laut akibat pasang surut, oleh karena itu, pengendalian banjir di kta Semarang pada dasarnya terdiri dari 3 pendekatan yaitu:
  1. Pengendalian banjir yang datang dari DAS di Hulunya
  2.  Pengendalian Banjir Lokal
  3. Pengendalian banjir akibat pasang surut atau rob
Pengendalian Banjir yang datang dari DAS di hulunya bisa dilakukan dengan mengendalikan alliran permukaan. Paradigm yang berlaku saat ini untuk menanggulangi banjir harus diubah dari paradigm drainase menuju paradigm manajemen sumberdaya air.



 Perancangan Sistem Monitoring Pengambilan Keputusan Pemakaian Bahan Bakar pada Kapal Berbasis Logika Fuzzy

Oleh :
 Riche Reinewati Wahyusah, Aulia Sitin Aisjah, dan Agoes A. Masroeri
Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknologi Industri, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS).


            Banyaknya kecurangan-kecurangan yang dilakukan oleh pihak manajemen kapal dengan melakukan pencurian dan penjualan bahan bakar pada saat kapal melakukan pelayaran membuat pihak manajemen kapal banyak mengalami kerugian tidak hanya itu belum adanya sistem monitoring pemakaian bahan bakar pada kapal secara langsung yang bisa diakses oleh pihak manajemen kapal. Sistem pengambilan keputusan yang dirancang menggunakan logika fuzzy dengan tipe mamdani dengan 5 variabel masukan yaitu Engine (Rpm), Load (Ton), laju aliran rata-rata (kg/h), SFOC (Specific Fuel Oil Consumption) (gram/kWh) dan jarak pelayaran (miles) dan variabel keluaran yaitu Fuel Oil Consumption. Keakuratan hasil sistem pengambilan keputusan dibandingkan dengan data aktual mencapai 96.38% dan sistem logika fuzzy yang dikembangkan dapat diaplikasikan dalam sistem monitoring konsumsi bahan bakar di kapal. Dari sistem monitoring yang dikembangkan bukan hanya berada pada pihak ABK (Anak Buah Kapal) tetapi juga berada di pihak manajemen pusat yang dapat memonitor pemakaian bahan bakar dan bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar.

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, diperoleh kesimpulan bahwa:
  1. Sistem logika fuzzy yang dikembangkan dapat diaplikasikan dalam sistem monitoring konsumsi bahan bakar di kapal dengan keakuratan dari sistem fuzzy sebesar 96,68%
  2. Dari sistem monitoring yang dikembangkan bukan hanya berada pada pihak ABK (Anak Buah Kapal) tetapi juga berada di pihak manajemen pusat yang dapat memonitor pemakaian bahan bakar dan bisa mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk meningkatkan efisiensi pemakaian bahan bakar. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review jurnal ilmiah tentang data spasial dan atribut

Data Attribut D ata yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel.  Data Spasial Data Spasial  merupakan sebuah elemen-elemen yang bisa disimpan dalam bentuk peta/ruang. Elemen-elemen ini dikumpulkan menjadi sebuah lokasi yang dikenali secara unik pada permukaan bumi.  Ada dua metode utama untuk masukan, menyimpan, dan memvisualisasi data yang dipetakan dalam Sistem Informasi Geografis dalam bentuk data spasial yaitu : Mode data vektor dan  Model data raster.  SIG  yang menyimpan fitur-fitur peta dalam format vektor menyimpan titik-titik, garis, dann poligon dengan tingkat akurasi yang tinggi. Seperti yang ada pada aplikasi urbanisasi, dimana batas-batas wilayah legal dan analisa jaringan sangat penting, aplikasi dari Urban SIG meliputi lokasi dan pegelokasian sumber daya kritis Rumah sakit, studi tentang pola makan dan analisa kriminal. Sistem Informasi Geografis Raster, menyim

Jelaskan tentang Database Spasial dan berikan contoh

Sistem Informasi Geografi atau SIG merupakan salah satu sistem geospasial berbasis komputer yang saat ini sangat penting perannya dalam kehidupan. SIG memiliki basis data tertentu sehingga ia dapat berjalan dengan baik.  Basis data SIG adalah kumpulan data yang saling berkaitan yang diperkukan dalam SIG baik itu data spasial maupun non spasial. Basis data didefiniskan sebagai suatu kumpulan file yang memiliki kaitan antara file satu dengan file lain hingga membentuk satu bangunan data yang hasil akhirnya akan menginformasikan sesuatu seperti wilayah, organisasi, perusahaan dan instansi dalam batasan tertentu. Beberapa istilah yang digunakan dalam pengelolaan basis data adalah : 1. Entitas adalah orang, tempat, kejadian atua konsep yang informasinya direkam 2. Atribut (elemen data) adalah sebutan untuk mewakili suatu entitas      contohnya atribut seorang siswa adalah nama, alamat dan umur 3. Nilai data adalah informasi yang disimpan pada tiap data elemen    conto

Review karya Ilmiah tentang Proyeksi UTM

Proyeksi UTM (UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR) Pemetaan wilayah Indonesia yang terbentang dari 9O_T-141_T dan 12:LU-lS1S harus memperhitungkan pengaruh lengkung bumi. Untuk itu teknik proyeksi peta perlu diterapkan dalam pemetaan wilayah Indonesia tersebut, penelitian ini bertujuan membandingkan beberapa sistem proyeksi peta yang diperkirakan sesuai untuk pemetaan kepulauan Indonesia terutama untuk pemetaan skala kecil (dipilih skala 1 : 20.000.000), misalnya untuk kepentingan atlas. Ada 4 jenis proyeksi peta yang cukup sesuai untuk pemetaan kepulauan indonesia pada skala kecil atau untuk Atlas Nasional berbagai maksud, yaitu Proyeksi Mercator Proyeksi Silinder Plate Carree Proyeksi Silinder Equivalent Lambert Proyeksi Konvensional Sinusoidal yang juga bersifat ekuivalent Proyeksi Azimuthal Equatorial Gnomonis hanya sesuai untuk daerah sempit, misalnya selebar 10° ke kanan dan ke kiri meridian sentral, atau ke arah utara-selatan ekuator sekitar 8°