Langsung ke konten utama

Review karya tulis tentang Data Collection


OPTIMASI JARINGAN DAN INVESTIGASI SITE WCDMA 3G MENGGUNAKAN PROGRAM
MAP INFO PROFFESIONAL 8.5 DAN TEMS DATA COLLECTION 8.1




Arsitektur jaringan WCDMA 3G merupakan teknologi telekomunikasi yang universal. Banyak hal penting yang harus diperhatikan dalam membangun jaringan WCDMA 3G. Program Map Info Professional 8.5 adalah program yang digunakan oleh PT. Ericsson untuk merancang site pada suatu jaringan. Fungsi-fungsi tersebut adalah merancang letak site berdasarkan posisi potensial yang ingin di-cover, merancang scrambling code reuse pada suatu wilayah, menentukan neighbour site, menentukan area SC cluster, dan semua informasi yang berkaitan dengan site dan jaringan khususnya 3G. Informasi ini diperlukan untuk proses integrasi agar site dapat beroperasi dengan baik sesuai hasil perancangan.Informasi seperti LAC (Local Area Code), Srambling Code, Azimuth antenna, Celltype, RBS (Radio Base Station ) dikumpulkan ke dalam file berupa CDR. CDR (CellData Record) ialah file yang berisi data penting suatu site setelah diolah menggunakan program map info professional 8.5. 

Setelah site telah siap beroperasi maka proses selanjutnya adalah proses investigasi yang sangat diperlukan untuk mengukur kinerja site yang telah dirancang, sekaligus memperbaiki apabila terdapat kelemahan pada site tersebut. Proses investigasi site di PT. Ericsson menggunakan program TEMS data collection 8.1. Data yang dikumpulkan pada proses investigasi site tersebut itulah yang nantinya digunakan untuk bahan acuandalam mengukur kinerja site. Data yang dihasilkan pada investigasi site antaralain drop rate, packet session drop rate, voice call setup success rate, dan handover success rate.

Teknologi dunia seluler yang terus berkembang pada dasarnya diciptakan untuk memenuhi kepuasan pengguna
dalam proses berkomunikasi. Arsitektur jaringan WCDMA dan teknologi maju yang meliputinya termasuk terobosan baru dalam memenuhi tuntutan dunia seluler. Banyak keunggulan yang dimiliki WCDMA 3G dibanding teknologi sebelumnya. Arsitektur jaringan yang maju pada WCDMA 3G merupakan salah satu hal yang menyebabkan mengapa teknologi ini dikatakan teknologi yang universal. Arsitektur jaringan pada CDMA memiliki kesamaan dengan arsitektur pada GSM. Yang membedakan hanya teknologi dari proses pentransmisiannya saja. 


Sistem WCDMA menerapkan teknologi multiple akses berdasarkan pembagian divisi kode (Code Division) yang tersusun rapat dalam pseudorandom bit yang biasa disebut chips. Satu chips mempunyai kecepatan sampai 3,84
Mcps (Million chips per second) yang disebarkan pada total bandwidth 5 MHz. Karena alasan itu teknologi WCDMA disebut teknologi penyebaran spektrum (Spread spectrum), dengan skema duplex menggunakan FDD
(Frekuensi Division Duplex) dan TDD (Time Division Duplex), di mana kecepatan variabel data mencapai 2 Mbps.



Metode penelitian 

Metode penelitian yang digunakan adalah menganalisis permasalahan dengan mengkaji masalah dari beberapa kasus dalam mengoptimasi jaringan. Kemudian data tersebut dianalisis untuk mengetahui masalah yang berkaitan dengan data tersebut. Selanjutnya data-data dianalisis
dengan program Map Info Professional 8.5 dan program TEMS Data Collection 8.1.


KESIMPULAN

Optimasi jaringan WCDMA menggunakan program Map Info dan Investigasi site dengan program TEMS data Collection 8.1 adalah suatu proses optimasi jaringan WCDMA dengan merancang scrambling code dengan menggunakan program Map Info professional 8.5. Frekuensi reuse pada WCDMA dinamakan scrambling code, yang terbagi menjadi 8 timeslot pada 64 muncul merupakan perencanaan site dan tidak pada keadaan nyata di lapangan. Oleh sebab itu survei site perlu dilakukan dengan meneliti kondisi yang memungkinkan untuk pendirian tower maupun mengajukan kandidat letak site. Pada hasil survei segala informasi suatu site harus dicantumkan agar kemudian diproses lagi oleh engineer untuk mengoptimasi site tersebut agar bisa meng-cover area pada site tersebut. Setelah scrambling code pada site tersebut digunakan, proses selanjutnya ialah mengidentifikasi site dengan menggunakan proses drive test untuk mengukur kinerja site tersebut. TEMS 8.1 ialah program yang mencatat atau mengukur data pada site, seperti berapa banyak panggilan yang sukses (misalnya, MOC call setup success rate), MTC call setup success rate, maupun berapa kecepatan data yang diterima melalui GPRS throughput atau HSDPA downlink. Setelah siap untuk onair site tersebut akan diuji mengenai CSSR, EcNo, berapa persentase drop call, berapa call setup yang sukses, berapa maksimum data yang diterima dalam mengakses data baik secara HSDPA maupun GPRS dan EDGE, bagaimana proses handovernya. Proses tes tersebut menggunakan program aplikasi TEMS 8.1. Setelah semua data tes terkumpul dapat diketahui kinerja site tersebut.




http://www.unisbank.ac.id/ojs/index.php/fti1/article/view/22

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Review jurnal ilmiah tentang data spasial dan atribut

Data Attribut D ata yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel.  Data Spasial Data Spasial  merupakan sebuah elemen-elemen yang bisa disimpan dalam bentuk peta/ruang. Elemen-elemen ini dikumpulkan menjadi sebuah lokasi yang dikenali secara unik pada permukaan bumi.  Ada dua metode utama untuk masukan, menyimpan, dan memvisualisasi data yang dipetakan dalam Sistem Informasi Geografis dalam bentuk data spasial yaitu : Mode data vektor dan  Model data raster.  SIG  yang menyimpan fitur-fitur peta dalam format vektor menyimpan titik-titik, garis, dann poligon dengan tingkat akurasi yang tinggi. Seperti yang ada pada aplikasi urbanisasi, dimana batas-batas wilayah legal dan analisa jaringan sangat penting, aplikasi dari Urban SIG meliputi lokasi dan pegelokasian sumber daya kritis Rumah sakit, studi tentang pola makan dan analisa kriminal. Sistem Informasi Geografis Raster, menyim

Jelaskan tentang Database Spasial dan berikan contoh

Sistem Informasi Geografi atau SIG merupakan salah satu sistem geospasial berbasis komputer yang saat ini sangat penting perannya dalam kehidupan. SIG memiliki basis data tertentu sehingga ia dapat berjalan dengan baik.  Basis data SIG adalah kumpulan data yang saling berkaitan yang diperkukan dalam SIG baik itu data spasial maupun non spasial. Basis data didefiniskan sebagai suatu kumpulan file yang memiliki kaitan antara file satu dengan file lain hingga membentuk satu bangunan data yang hasil akhirnya akan menginformasikan sesuatu seperti wilayah, organisasi, perusahaan dan instansi dalam batasan tertentu. Beberapa istilah yang digunakan dalam pengelolaan basis data adalah : 1. Entitas adalah orang, tempat, kejadian atua konsep yang informasinya direkam 2. Atribut (elemen data) adalah sebutan untuk mewakili suatu entitas      contohnya atribut seorang siswa adalah nama, alamat dan umur 3. Nilai data adalah informasi yang disimpan pada tiap data elemen    conto

Review karya Ilmiah tentang Proyeksi UTM

Proyeksi UTM (UNIVERSAL TRANSVERSE MERCATOR) Pemetaan wilayah Indonesia yang terbentang dari 9O_T-141_T dan 12:LU-lS1S harus memperhitungkan pengaruh lengkung bumi. Untuk itu teknik proyeksi peta perlu diterapkan dalam pemetaan wilayah Indonesia tersebut, penelitian ini bertujuan membandingkan beberapa sistem proyeksi peta yang diperkirakan sesuai untuk pemetaan kepulauan Indonesia terutama untuk pemetaan skala kecil (dipilih skala 1 : 20.000.000), misalnya untuk kepentingan atlas. Ada 4 jenis proyeksi peta yang cukup sesuai untuk pemetaan kepulauan indonesia pada skala kecil atau untuk Atlas Nasional berbagai maksud, yaitu Proyeksi Mercator Proyeksi Silinder Plate Carree Proyeksi Silinder Equivalent Lambert Proyeksi Konvensional Sinusoidal yang juga bersifat ekuivalent Proyeksi Azimuthal Equatorial Gnomonis hanya sesuai untuk daerah sempit, misalnya selebar 10° ke kanan dan ke kiri meridian sentral, atau ke arah utara-selatan ekuator sekitar 8°